Persamaan Jurnal ROE: A Popular, but Flawed Measure of Corporate Financial Performance dengan CR,ROE dan DAR Emiten diBEJ Sebelum dan Sesudah Penegakan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia:
Kedua jurnal tersebut sama-sama membicarakan nilai perusahaan yang dapat dideterminasikan dengan menggunakan pengukuran akuntansi tradisional dari kinerja perusahaan seperti earning per share (EPS), return on assets (ROA), dsb. Studi dari kedua jurnal tersebut membahas bagaimana pengukuran tersebut dapat meningkatkan dan mengkur kinerja perusahaan.
Persamaan Jurnal CR,ROE dan DAR Emiten diBEJ Sebelum dan Sesudah Penegakan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia dengan Tying Free Cash Flows to Market Valuations:
Kedua jurnal menjelaskan tentang analisis laporan keuangan yang berfokus pada keuntungan dan risiko. Dimana keuntungan mempunyai tipikal yang berfokus pada return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Sedangkan pengukuran risiko berfokus pada liquidity.
Kedua jurnal menemukan adanya sedikit ketidaksignifikanan kinerja yang terjadi dalam hal ROE, dapat menggambarkan bahwa kemungkinan kinerja keuangan masih berkait pada keadaan dalam laporan L/R atau menganut pada sistem accrual base. Sebaiknya kinerja dalam hal ROE berpaku pada keadaan dalam laporan arus kas atau memakai sistem cash base, dengan ini kinerja perusahaan dapat dilihat dari berbagai kegiatan perusahaan tidak hanya pada struktur labanya saja. Selain itu, ada banyak kasus yang menggambarkan bahwa hasil dar perhitungan ROE overstated
Perbedaan Jurnal ROE: A Popular, but Flawed Measure of Corporate Financial Performance dengan Tying Free Cash Flows to Market Valuations:
ROE: A Popular, but Flawed Measure of Corporate Financial Performance | Tying Free Cash Flows to Market Valuations |
Jurnal tersebut menjelaskan analisis WACC yang mendeterminasikan penggunaan bobot (pada jangka nilai pasar) untuk tiap komponen modal jangka panjang. Tingkat bebas risiko, premium pasar dan faktor beta digunakan pada capital asset pricing model (CAPM) untuk menghitung cost of equity. | Sedangkan jurnal tying cash flows to market valuations menjelaskan bahwa dalam meciptakan nilai shareholder, menggunakan analisis ROIC, dimana harus melebihi bobot perusahaan dalam rata-rata biaya modal (WACC). |
ROE digunakan untuk mengukur nilai. ROE mengabaikan cost of equity sedangkan equity/aset bukanlah sumber daya bebas dan mempunyai biaya yang sama sebagai bunga atas utang. Itu menyebabkan perusahaan sering melaporkan keuntungan sedangkan mereka benar-benar tidak menciptakan nilai atau pun menghancurkan nilai. Itulah mengapa konsep dari keuntungan ekonomi atau nilai residual dilihat sebagai pengukuran yang baik. | Dalam penggunaan ROE, equity harus didasarkan pada nilai pasar. Jika pasar didasarkan pada ROE yang diestimasikan pada biaya modal shareholder, kemudian perusahaan akan menciptakan nilai bagi shareholders. |
Perbedaan Tying Free Cash Flows to Market Valuations dengan CR,ROE dan DAR Emiten diBEJ Sebelum dan Sesudah Penegakan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia:
Tying Free Cash Flows to Market Valuations | CR,ROE dan DAR Emiten diBEJ Sebelum dan Sesudah Penegakan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia |
Jurnal tersebut menekankan bahwa free cash flow menjadi fokus utama pada pemeriksaan laporan keuangan, dan mungkin secara langsung berhubungan dengan penilaian pasar saat ini untuk memutuskan jika free cash flow sekarang mendukung nilai pasar saat ini. | Jurnal tersebut menjelaskan dengan adanya penegakan tata kelola perusahaan di |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar